acehbaru.com | Lhokseumawe – Juwaini (45) ketua pimpinan kecamatan Partai Nasional Aceh tewas setelah dipukul lelaki yang dikenal. Kamis 6 Februari 2013
Berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan, kejadian tersebut terjadi pukul 01:30 dinihari, ia dari rumah dari desa Ceumeucet untuk minum kopi ke warung didesa Lam Kuta. Setelah lama disana jelang dinihari bersama kawannya ia berangkat pulang. Namun sepeda motor yang dikenderainya macet dan tidak bisa hidup, ia bersama kawannya coba menghidupi.
Tiba lewat dua lelaki dengan sebuah sepeda motor RX King yang diketahui anggota salah satu Partai Lokal, pengendara RX King berhenti “Hai Awak PNA berhenti dulu” Juwaini yang lagi serius menghidupkan sepeda motornya tidak mendengarkan teguran itu.
Kemudian salah satu pengendara RX king langsung menghampiri korban, sementara satunya lagi duduk diatas kenderaan. Ketika itu terlibat adu mulut antara Juwaini dan lelaki tersebut, tidak lama adu mulut pemukulan terjadi.
Setelah beberapa saat duel itu berlangsung, seorang kawan korban menghubungi ketua Partai Nasional Aceh (PNA) Aceh Utara. Sementara lelaki yang mengendarai RX King langsung pergi.
Korban yang kala itu terlihat masih kuat dan sehat dibawa kekantor PNA yang berlokasi di Cunda Lhokseumawe, tidak lama disana Juwaini terjatuh dan kemudian dilarikan kerumah Sakit PMI untuk mendapatkan perawatan, ternyata Juwaini telah menghembuskan nafas terakhir.
Kemudian DPW PNA Aceh Utara melaporkan kejadian tersebiut kepada pihak kepolisian, atas permintaan polisi kemudian korban dibawa ke RSUD Cut Meutia Lhokseumawe untuk keperluan Visum. Kemudian dipulangkan ke rumah duka di Desa Ceumeucet kecamatan Kuta Makmur Aceh Utara, siang tadi telah di kebumikan. Korban meninggalkan dua istri dan 7 anak.
Juru bicara Badan pemenangan Pemilu Partai Nasional Aceh (PNA) Munawar Liza mengatakan seluruh jajaran Partai nasional Aceh (PNA) mengucapkan rasa duka yang sangat mendalam atas meninggalnya Juwaini. “ Juwaini kader terbaik”
Menurutnya analisanya pembunuhan ini adalah tindakan yang sangat sistematis dan terkomando dari atas kebawah, ada penanggung jawabnya dibalik kejadian itu.
Karena kasus kekerasan ini telah terjadi secara berulang-ulang, dia berharap jajaran kepolisian Aceh dalam pengusutan kasus ini, tidak hanya mengusut pelakunya, tetapi juga pimpinan –pimpinan harus diminta tanggung jawab, supaya pimpinan Partai di Aceh bertanggung jawab terhadap segala tindak tanduk anak buahnya di lapangan.
,”Polisi jangan takut untuk mengusut karena mereka sedang berkuasa, hukum harus ditegakkan,keamanan harus terjaga agar kelanggengan perdamaian terus berlangsung,” Ujar Munawar Liza Zainal
Juwaini (46) saat menjadi tim sukses calon Gubernur Irwandi Yusuf dan timses Misbahul Munir calon independen Bupati Aceh Utara pada pilkada 2012 lalu, juga sempat mengalami kekerasan dari kelompok berdeberangan.
Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe AKP Dian Indra Prabudi yang dihubungi reporter acehbaru.com untuk dimintai keterangan terkait insiden tersebut, belum memberikan keterangan. “ Saya sedang rapat” | IRA | AGM|
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !